*Jakarta* – Motivator terkenal Tung Desem Waringin (42) akan menggelar aksi tebar duit Rp 100 juta di Parkir Timur Senayan, Jakarta, pada Minggu 1 Juni 2008. Aksi itu dilakukan untuk mempromosikan buku karangannya.
“Ini untuk launching buku terbaru Pak Tung yang berjudul ‘Marketing Revolution’,” kata staf humas Tung Desem Waringin, Diki M Sidik, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (29/5/2008).
Diki menjelaskan, aksi Tung itu merupakan perumpamaan dari strategi
marketing. Tung hendak menunjukkan banyaknya promosi yang sia-sia untuk
memasarkan produknya.
“Banyak terjadi marketing sekarang seperti membuang uang di gunung berapi,
tidak berbekas. Kalau orang pasang iklan, tidak bisa diukur berapa hasil
dari iklan itu. Seperti baliho misalnya, itu kan buang uang saja,” beber
Diki.
Maka, lanjut dia, dibuatlah semacam perumpamaan. Daripada uang dibuang,
lebih baik dibagikan saja ke masyarakat.
Menurut Diki, ide menyebar uang ini berasal dari Tung sendiri. “Dulu waktu
promosi buku ‘Financial Revolution’ Pak Tung naik kuda menyusuri sepanjang
Jalan Sudirman,” imbuhnya.
Dia pun tidak khawatir aksi itu akan menjadi kontroversi. Sebab, tujuan
promosi itu bukan untuk melecehkan siapa pun. “Tujuan kita positif,”
ujarnya.
Semacam bantuan langsung supertunai ya Pak? “Ya, ya,” Diki pun tertawa.*
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl…
29/05/2008 11:52 WIB
*Horeee! Hujan Uang Rp 100 Juta di Parkir Senayan 1 Juni 2008 Rafiqa Qurrata A* – detikcom
*Jakarta* – Jangan
kaget mendapati hujan uang saat Anda sedang lari pagi di kawasan Parkir
Timur Senayan, Jakarta pada Minggu 1 Juni 2008. Lembaran rupiah senilai
total Rp 100 juta akan disebar dari udara. Serius!
Aksi ini akan dilakukan oleh motivator terkenal Tung Desem Waringin (42).
Tung menyebarkan uangnya dari atas pesawat mungil Jabiru pada *Minggu 1 Juni 2008, tepat pukul 08.30 WIB*.
“Pak Tung akan terbang dengan pesawat Jabiru dengan ketinggan sekitar 200 meter,” kata staf humas Tung Desem Waringin, Diki M Sidik, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (29/5/2008).
Selanjutnya, Tung akan menyebarkan uang kertas senilai total Rp 100 juta
dengan pecahan seribuan, 5 ribuan, dan 10 ribuan. Tung juga akan membagikan
1.000 tiket seminarnya.
“Kan hari Minggu, banyak yang ke Senayan lari pagi,” imbuh Diki.
Siapa mau?*
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl…
Salam,
Saya mo urun rembug..
Saya baca ini & nulis replyna pas pukul 00:18
abis tutup kedai pancake, tutup counter, dan, nonton berita tentang kenaikan tarif tol
keinginan untuk menulis reply tentang acara MILAD TDA Ngalam, tersita atas topik ini
– phew-
Tanggapan saya :
1. Pak Tung memang dahyat ( i really mean it !)
– selalu memberi nilai tambah buat produknya, seperti yang dia anjurkan
– metode yang luar biasa dalam launching buku baru
– heboh idenya (entah idenya pak tung ato staffnya)
2. Ide yang lagi-lagi “lebih” dahsyat
– “Diki menjelaskan, aksi Tung itu merupakan perumpamaan dari strategi marketing. Tung hendak menunjukkan banyaknya promosi yang sia-sia untuk memasarkan produknya”
– “Banyak terjadi marketing sekarang seperti membuang uang di gunung berapi, tidak berbekas. Kalau orang pasang iklan, tidak bisa diukur berapa hasil dari iklan itu. Seperti baliho misalnya, itu kan buang uang saja,” beber Diki.
– Jangan kaget mendapati hujan uang saat Anda sedang lari pagi di kawasan Parkir
Timur Senayan, Jakarta pada Minggu 1 Juni 2008. Lembaran rupiah
senilai total Rp 100 juta akan disebar dari udara. Serius! Aksi ini akan dilakukan oleh motivator terkenal Tung Desem Waringin (42).Tung menyebarkan uangnya dari atas pesawat mungil Jabiru pada *Minggu 1 Juni
saya jadi mendadak speechless..
lho.. (nah kan gak tau musti ngetik apa…)
Pagi ini di Kompas jawa Timur ada tulisan gede, membahas tentang kenaikan harga NASI PECEL sebanyak 500 rupiah, untuk konsumsi mahasiswa di daerah Malang – terutama Brawijaya-ITN, kenaikan 500 rupiah adalah hal yang serius.. mo gak naik harganya, rugi, transport ke Pasar untuk belanja aja udah naik… belum harga barang Mo dinaikkan pelanggannya lari, mo dikurangi porsinya, pelanggan protes, membayar lebih, mereka tak mampu…
Hal ini membuat saya berpikir, menjual aja makanan dengan harga yang sudah “cukup mahal” dari awal, kan sudah pasti konsumennya di filter, pasti mahasiswa yang punya duit lebih, jadi mo naik berapa juga, kalo hati dah cocok, harga gak jadi masalah..
lho.. dari Pak Tung kok ke nasi pecel??
bentar, masih ada lagi…
harga BBM naik= harga plastik naik. Bulan ini udah naik 3x harga plastik, akhirnya pasang kacamata kuda, harga jual dinaikkan pula, kalo mo beli silahkan dengan harga ini, kalo ga mau, ya udah. titik.
pusing.
jadi inget, kita sangat tergantung pada plastik : makanan kemasan, minuman kemasan, sudah menu utama dalam keseharian kita, udah harga bahan naik, kemasan naik, ongkos distribusi naik.. nah… malem ini ada berita, tarif tol naik 12%, hebat.. hebat… dan Pak Presiden mengaku, tidak bisa tidur memikirkan dampak kenaikan harga BBm, dan mengeluh kepanasan karena AC na kurang dingin akibat penghematan…( mo menunjukkan simpati ya pak…)
di tengah -sakit kepala yang mendera – ada berita, Hujan Duit.. apakah melegakan ? ditengah melambungnya harga-harga (momen Pak Tung sangat tepat)
apakah menyenangkan? di antara berita2 penerima BLT, yang masih banyak yang salah sasaran?
sah-sah aja lho, Pak Tung mengantikan biaya promosinya dengan menghujani kota dengan uangnya, uang dia sendiri ini… apalagi dengan naik pesawat, dan melemparkan uang… kalo cara ini efektif untuk berpromosi.. jadi lebih laris, kan? kalo efektif, kenapa gak diseluruh Indonesia aja ngehujanin duitnya? bisa lebih laris bukunya…
oh ya, buku Pak Tung yang baru, kali aja menginspirasi orang-orang kaya lain untuk ikut2an menghujani Indonesia dengan uang… daripada “membuang uang untuk biaya promosi” iya kan? jadi ntar gak ada iklan di televisi, gak ada iklan di koran, gak perlu ada baliho, dan spanduk…
yang ada, tiap hari warga Indonesia ini akan menengadah ke langit setiap hari, menunggu “giliran hujan duit”
memang Dahsyat!
salam,
vivi
– yang ngetik sambil dengerin berita demo mahasiswa anti kenaikan
harga BBM di beberapa kota
– Oh iya, metode baru mengendalikan unjuk rasa mahasiswa = daripada
membuang uang untuk menggaji polisi yang kerjanya hari hari ini
nangkepin aktivis. Hujanin duit aja para mahasiswanya! dijamin bakalan
stop unjuk rasa. Coba aja!