Oriental Circus Dan Kenangan Masa Kecil Saya

Beberapa hari lalu, ada tenda besar megah berdiri di sebuah lapangan besar yang setiap hari saya lewati. Karena penasaran, saya mencari tahu, mengapa tenda besar itu ada disana. Ternyata ada rombongan “Oriental Circus” yang akan mengadakan pertunjukan selama sebulan penuh.

Kenangan masa kecil saya kembali muncul di depan mata. Saya ingat waktu itu saya berusia 7 atau 8 tahun, dan ayah saya mengajak untuk menonton sirkus. Saya ingat betul, tendanya besar, beratap runcing, dengan warna kuning, biru dan merah, sama seperti yang saya lihat di lapangan tadi.

Waktu itu, tempat duduknya dari bangku kayu, dan saya mendapat tempat duduk yang agak tinggi (jauh) dari panggung, sehingga orang-orang di panggung (bagian tengah arena sirkus) itu kelihatan kecil. Atraksi yang paling saya suka adalah trapeze (cmiiw) dimana para pemain sirkus yang cantik dan ganteng itu berputar, melompat di ketinggian, juga menunjukkan ketangkasan serta menjaga ketangkasan diatas tali

Saya juga menyimpan memori tentang badut yang hebat, naik sepeda roda satu, juggling, dan juga bermain diatas tali. Gambaran itulah yang muncul terus menerus muncul di otak saya, dari mulai mengantri tiket, sampai duduk di kursi penonton, tidak sabar menunggu pertunjukan di mulai.

Yah mungkin karena gambaran masa kecil itulah, saya merasa agak kecewa dengan pertunjukkan sirkus yang saya datangi ini. Saya sengaja membeli tiket VIP, justru karena ingin melihat sirkus lebih dekat (tidak di bangku kayu yang jauh seperti dulu), tapi sayang pertunjukkannya tidak seperti yang saya harapkan. Juga karena posisi saya duduk dapatnya di samping, para penampil hanya menghadap ke depan, kurang berinteraksi dengan yang di samping, jadi banyak atraksi yang tidak terlihat dengan jelas, ini maksudnya apaan…

Kurang lebih urutan pertunjukan selama 90 menit seperti ini

1. Tarian oleh 4 cewek cantik, menggunakan (apa namanya ya, semacem lingkaran yang bisa diputar putar). sayang dari 4 orang, yang menari hanya 1, yang 3 hanya berperan memegang dan melempar lingkaran itu ke cewek pertama

2. Pertunjukan badut. cukup lucu di awal, mereka mengajak pengunjung (bapak bapak) yang diberi topi dari balon dan digoda godain

3. Pertunjukkan burung kakaktua yang pintar menghitung, bermain basket, membuang sampah, dan menebak posisi jeruk yang disembunyikan. Sayangnya dari 4 ekor burung yang ada di panggung, hanya 2 ekor yang beraksi. itu pun diatas meja sehingga penonton yang berada agak samping, tidak bisa melihat jelas apa yang di lakukan burung kakaktua tersebut

4. Pertunjukan simpanse yang berputar menggunakan sepeda biasa, dan motor, cukup berputar 1 kali lalu berhenti. Waktu diminta berjalan diatas tali, simpanse nya kelihatan takut, sehingga harus dipegangi oleh petugasnya

5. Pertunjukan badut (lagi). Ini satu badut cowok meletakkan sekotak telur diatas kotak, yang disangga dengan tongkat yg semakin panjang. Pertamanya 1 telur dipecahkan, telur beneran, eh diakhir atraksi ternyata baru tau, telur yg disangga adalah telur boongan, telur plastik

6. Harimau. Waah pertamanya heboh, disiapkan jaring pengaman di sekeliling panggung, dan peringatan diarang mendekat. Ini pasti mencekam, pikir saya. Ternyata dari 4 ekor harimau itu hanya satu ekor yang beraksi, melompat dan melewati lingkaran berapi. kirain semua harimau, ternyata hanya satu saja

7. Pertunjukkan badut ( lagi???) kali ini gaya gaya melempar pisau dan kapak ke target dengan mata tertutup. Udah tegang kirain beneran, eh ternyata boongan dan hanya untuk lucu lucuan.

8. Gajah. Ini juga sama, dari 4 ekor gajah, hanya satu yang menunjukkan kebolehannya. “memijit” pengunjung, dan berjalan melewati pengunjung yang tiduran di bawahnya, tanpa menginjak. Harusnya adegan ini cukup serem yah πŸ™‚ 3 gajah lainnya hanya duduk saja… Nah ada kejadian menarik di pertunjukkan gajah ini, salah satu gajah yang pas berada di depan saja pup, dan pupnya gedeee banget (ya iyalah gajahnya segede ituh haha), sehingga petugasnya buru buru ambil sekop buat memindahkan kotoran gajah. Oh iya, salah satu pengunjung yang ikut dalam atraksi itu, sempat ketakutan, sehingga saat gajahnya mendekat, dia langsung lariiii kenceng.. πŸ˜€
Nah sama MC nya dibilangin, kalau ini ngga berbahaya, karena gajahnya udah terlatih. Akhirnya dia mau balik lagi, dan tengkurep diatas matras. Lucunya pas gajahnya mendekat lagi, kelihatan banget tubuhnya gemeter, sampe kakinya kelihatan bergetar kenceng banget… πŸ˜€ sampai sampai ga sadar kalo gajahnya udah pergi.
Sampe mbak MC nya pegang pundaknya dan bilang : “mas… mas.. sudah selesai, boleh bangun..” dan tanpa ba bi bu… si mas ini langsung lari kencengggg sekali lagi πŸ˜€

9. Ini lumayan menarik, 2 cewek 2 cowok menari danΒ  menunjukkan ketangkasan dan kelenturan tubuh di ring yang bisa berputar berbentuk hati. Ya itu sayangnya karena fokus hanya menghadap depan saja, yang samping ngga dapat maksudnya

10. Nah ini sebenernya yang saya tunggu : flying trapeze. Tapi juga cuma sebentar, berputar dua kali terus udah. ga ada menjaga keseimbangan dll , yang ada justru badut (lagi??) yang ikut di lempar ke atas terus pura pura jatuh.

Kecewa dong.. iya, mungkin karena saya terlalu terpaku pada pengalaman waktu kecil, dan sudah membayangkan segituh hebohnya. Makanya waktu ga sesuai ama bayangan, kecewa. Bagi anak saya, yang sama sekali belum pernah menonton sirkus : Lumayan bagus dan seru πŸ™‚

Yah, yang penting rasa penasaran sudah hilang, apalagi waktu ngobrol sama petugasnya, ternyata para binatangnya jauh-jauh dari Taman Safari Cisarua Bogor… mungkin capek yah, hari minggu harus tampil 4 kali, Sabtu 2 x, binatang nya lagi bete.

Apapun itu, saya pribadi menghargai masih ada acara sirkus seperti ini. Terasa segar diantara dunia yang penuh dengan komputer, internet, game online, chatting, handphone, tv kabel dan lain-lain.

Catatan :
Hanya saran untuk penyelenggara sirkus, lain kali lebih baik, jangan terlalu banyak jam pertunjukkan (misal hanya 2 x sehari- kata anak saya supaya binatangnya ga capek) namun pertunjukkannya lebih lama (misal 2 jam setiap show) . Sehingga lebih “dapet” feelnya, dan puas lihat binatangnya… ga cuma sebentar sebentar.
Sukses yah oriental circus dan Taman Safari Indonesia

Turbo Chopper Tupperware, Dan Tahu Bumbu Homemade

Turbo Chopper Tupperware adalah produk tupperware yang saya sukai untuk mencacah bumbu, membuat sambal, dan macem macem lagi, termasuk membuatkan bubur bayi untuk keponakan saya yang masih berusia 6 bulan. Turbo Chopper ini udah malang melintang di dapur saya sejak beberapa bulan ini.. hehehe…

Yang paling saya sukai adalah saya sangat menghemat waktu dengan produk tupperware ini, dan lagi ukurannya ga besar, jadi cocok buat saya yang keluarga kecil, nggak perlu masak dengan bumbu banyak banyak. Daaaan hari ini saya pengen makan siang dengan tahu bumbu, dan lagi malas keluar rumah juga. Tukang tahu tek, yang lewat sering aneh racikan bumbunya menurut lidah saya.

Turbo Chopper Tupperware Dyanti

Setelah mengintip kulkas, saya “menemukan” bahan yang saya cari, tahu, yang cukup digoreng sebentar, taoge, seledri, dan kacang tanah, juga cabe rawit, kecap, dan petis udang. Dari semua bahan, paling malas kalo harus menggerus kacang tanah goreng menggunakan cobek… sedangkan kalau pake blender – dry mill- jadinya terlalu halus. Saya suka yang masih agak crunchy..

Maka saatnya memakai Turbo Chopper tupperware saya. Oh ya yang harus diwaspadai, ini pisaunya tajam sekali, jadi hati-hati juga saat melepas plastik pengamannya, juga saat mencuci lho ya, pelan pelan ajah..

Cara pakainya, buka tutup turbo choppernya, lalu pasang pisaunya terlebih dahulu. Nah saya lalu menambahkan kacang tanah goreng dan cabe rawit, buat tahu bumbu saya. Pasang tutupnya, rapatkan, lalu tarik talinya agar pisaunya berputar. Karena tidak terlalu banyak kacang tanah yang saya masukkan, saya cukup menarik sebanyak 8 kali. Hasilnya? sesuai dengan keinginan saya.

Nah sekarang tinggal mencampurkan kacang tanah dan cabe yang sudah diproses menggunakan turbo chopper tupperware tadi dengan air, petis dan kecap. Siap disantap..
Apa ada yang lebih enak dari masakan kita sendiri? hehehe

Selamat makan πŸ™‚

Soto Ayam Sutomo Malang

Soto Ayam Sutomo ini berlokasi di Jalan Sutomo Malang (dekat sekolah Kolese St Yusuf – Hwa Ind Malang). Awalnya berjualan di bawah pohon dengan rombong soto dan kursi-kursi plastik di sekelilingnya. Karena pelanggan semakin banyak, kemudian pindah kira-kira 50 meter. Rombong soto tetap diletakkan di depan, sementara meja kursi untuk makan soto ada di halaman rumah yang cukup luas.

Soto Ayam Sutomo ini cukup murah hanya Rp. 8.000 untuk soto biasa, dan Rp. 10.000 untuk yang spesial. Yang paling saya suka adalah disana tersedia kerupuk kaleng (kerupuk blek :D) kesukaan saya, jadi bisa tambah krupuk sesuai selera, nanti tinggal bayar pas pulang hehe..

Soto Ayam Sutomo Malang

Rasanya : enaaakk… apalagi kalo abis olahraga, dan lapaaar (kapan kurusnya kalo gituh, abis olah raga makan :p). Sotonya sedikit berbeda dari soto ayam lamongan oro-oro dowo yang pernah saya review sebelumnya. Soto ayam sutomo ini ada bubuk koya soto nya, Kalau mau lebih mantap, bisa minta nambah telur atau ceker ayam ke mas nya yang jual.

Bukanya pagi, sekitar jam 7 kalo ga salah, sampe habis… biasanya siang udah ludes..

 

Soto Ayam Lamongan Oro Oro Dowo

Soto Ayam Lamongan oro oro dowo adalah makanan favorit saya sejak duluuu sekali. Saya selalu mampir ke warung soto yang terletak di kawasan oro oro dowo, tepatnya jl Brigjend Slamet Riyadi kota Malang, pas pulang dari Batu, karena setelah melewati kemacetan berjam jam, menyantap soto hangat berkuah bening ini terasa nikmat. Kalau pulang dari acara berenang bersama keponakan di Sengkaling, mampir ke warung soto ini serasa menambah energi….

Soto ayam lamongan oro-oro dowo

Soto Ayam lamongan ini lebih terasa seperti soto masakan rumah, kuahnya bening, tidak terlihat berlemak,, daging ayamnya gurih, nasinya pulen. Minuman yang tersedia pun standar aja, tapi pas buat pendamping soto : es jeruk atau es teh.

Cara paling pas buat saya saat menikmati soto ayam ini adalah menambahkan sesendok sambal, diaduk rata.. rasanya huwaaah… enak banget, apalagi ditambah kerupuk biasanya saya pukul dulu sampai patah jadi dua, baru diicelupkan ke kuah soto.. hihi

soto ayam lamongan oro oro dowo malang

Oh ya, kalau pingin ke warung soto ayam lamongan ini, lokasinya di kanan jalan, tidak jauh setelah persimpangan Sang Timur, kalau dari arah Dinoyo – Batu, kalau dari arah Malang kota, cukup putar balik di Sang Timur itu, menuju arah oro-oro dowo.
Harga? lumayan murah, barusan saya kesana 15.000/porsi, ini juga sudah naik harganya, sebelumnya hanya 12.000. Kalau ingin yang spesial, tinggal bilang, bisa ditambah jerohan (rempelo-ati) atau ditambah telur.
Bukanya jam 07.00 – 21.00, tempat parkirnya cukup terbatas, terutama untuk parkir mobil, dan selalu rameeee banget, hati-hati juga saat parkir mobil karena sangat ramai jalan di daerah itu

** Catatan : kalau lagi cheating, saya santap lengkap semua tanpa ragu.. hehe.. kalau dalam rangka food combining, cukup skip nasinya saja.

 

 

Jus Sayuran : Pokchoy, Wortel, Tomat, Lemon

Jus Sayuran bagi saya penting bagi penyeimbang basa dalam tubuh. Meski saya belum 100% menjalankan food combining dengan sempurna, dan masih banyak bolong-bolongnya, banyak cheatingnya, mengkonsumsi jus sayuran setelah makan malam terasa begitu nyaman di perut, dan membuat tubuh terasa lebih ringan.

Awalnya gimana sis? hihi membayangkan sayur di jus aja udah ngeri, namun setelah dicoba, ternyata tidak seserem yang dibayangkan hehe πŸ˜€

Jus sayuran saya masih jus yang aman-aman saja menurut saya, dan malam ini saya akan membuat Jus sayuran : Pokchoy, Wortel, Tomat dan Lemon

Jus Sayuran Pokchoy Tomat Lemon Wortel

Saya mempersiapkan

  • Pokchoy 1 buah
  • wortel 1 buah
  • proses pokchoy dan wortel menggunakan slow juicer, lalu campur dengan
  • 1/2 buah lemon peras airnya
  • 1 buah tomat
  • 3 buah ice cube
  • blender beberapa saat

Jus sayuran pokchoy lemon wortel tomat

kalau di rumah ngga ada slow juicer, pakai blender biasa, lalu disaring juga bisa kok sis. Rasanya, manis dan segar, coba deh πŸ™‚